Di tengah perdebatan mengenai kemungkinan pelarangan TikTok di Amerika Serikat, Tumblr memutuskan untuk menghidupkan kembali salah satu proyek lamanya: Tumblr TV. Apa yang dimulai sebagai mesin pencari GIF dalam tahap percobaan kini mengambil bentuk baru, beradaptasi dengan permintaan saat ini akan konten dalam format vertikal dan mencoba memposisikan dirinya sebagai alternatif yang layak bagi raksasa ByteDance. Langkah strategis ini terjadi pada saat yang tepat ribuan pengguna mencari platform baru setelah ketidakpastian seputar TikTok.
Tumblr TV awalnya diperkenalkan satu dekade lalu sebagai alat pencarian GIF eksperimental, namun cakupannya telah diperluas secara signifikan. Sekarang memungkinkan pemutaran video, termasuk navigasi vertikal menggunakan gesekan, mirip dengan gaya khas TikTok. Perubahan ini menjadikan Tumblr TV fitur yang lebih komprehensif, berupaya menarik baik pembuat konten maupun pemirsa biasa.
Tumblr TV: Sebuah Alternatif di Tengah Ketidakpastian
Momen yang dipilih Tumblr untuk meluncurkan kembali alatnya sepertinya bukan suatu kebetulan. Sejak 19 Januari lalu, ketika peraturan Amerika Serikat mulai berlaku yang membatasi aplikasi yang dikendalikan oleh perusahaan asing yang dianggap musuh negara, nasib TikTok menjadi tidak menentu. Meskipun pemerintah telah memberikan waktu tambahan selama 75 hari untuk mencoba mencapai kesepakatan dan menghindari larangan total, iklim ketidakpastian telah menimbulkan peningkatan pencarian alternatif di kalangan pengguna.
Dalam konteks ini, Tumblr telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam basis penggunanya. Menurut data terbaru, pada hari pengumuman kemungkinan pelarangan TikTok, platform tersebut mengalami peningkatan pengunduhan aplikasi iOS sebesar 35%, dan peningkatan pendaftaran baru di Komunitas sebesar 70%. Angka-angka ini menunjukkan minat pengguna dalam mengeksplorasi opsi yang dapat menggantikan aplikasi video pendek populer.
Fitur dan Keterbatasan Tumblr TV
Tumblr TV menawarkan pengalaman penelusuran vertikal untuk menjelajahi GIF dan video, diselenggarakan di berbagai saluran seperti Seni atau Olahraga. Pendekatan ini meniru gaya navigasi gesek yang dipopulerkan TikTok, memberikan lingkungan yang sedikit familiar bagi pengguna. Namun, Transisi Tumblr TV dari mesin pencari GIF ke alat video bukannya tanpa tantangan.
Salah satu kelemahan yang ditunjukkan oleh pengguna adalah kualitas konten. Banyak video yang tidak diformat untuk dilihat secara vertikal, karena awalnya tidak direkam dengan tujuan tersebut. Selain itu, GIF, yang tetap menjadi bagian penting dari konten yang tersedia, juga menimbulkan masalah granularitas. Keterbatasan ini kontras dengan pengalaman lebih halus yang ditawarkan oleh TikTok, yang berfokus pada konten asli yang dibuat khusus untuk perangkat seluler dan dalam format vertikal.
Gerakan yang Strategis dan Oportunistik
Peluncuran kembali Tumblr TV dapat diartikan sebagai langkah oportunistik memanfaatkan momen sulit TikTok. Platform ini berupaya menarik para pengguna yang, menghadapi kemungkinan penghentian total TikTok di Amerika Serikat, sedang menjajaki opsi lain. Namun, Tumblr nampaknya menyadari bahwa masih ada aspek yang perlu ditingkatkan bisa berkompetisi secara langsung dengan fitur dan fungsi pesaingnya yang paling langsung.
Meski mendapat kritik, Tumblr berharap fitur baru ini akan menjadi pintu masuk bagi para pengguna TikTok yang terlantar. Selain itu, peluncuran kembali Tumblr TV juga merespons tren yang lebih luas di industri ini, di mana platform lain seperti Meta dan Bluesky sudah mulai melakukan hal serupa. menggabungkan fitur serupa untuk menarik penonton untuk video pendek.
Tumblr TV saat ini tersedia untuk semua pengguna., siapa yang dapat mengaktifkan atau menonaktifkannya dari pengaturan tab di panel utama aplikasi. Perusahaan telah berjanji untuk terus berupaya menyempurnakan alat tersebut, dengan tujuan mengoptimalkan fungsinya dan lebih beradaptasi dengan kebutuhan pengguna modern.
Langkah Tumblr ini, meskipun ambisius, masih memiliki jalan panjang untuk menjadi alternatif yang solid terhadap dominasi TikTok di pasar video pendek. Namun, waktu akan membuktikan apakah upaya mereka berhasil menarik banyak pengguna yang ingin menjelajahi jenis pengalaman digital lainnya.